3 Sosok Miliarder yang Kian Kaya Raya dari Vaksin Covid-19
Perusahaan farmasi raksasa Pfizer barusan umumkan hasil positif dari 3 babak pengetesan vaksin Covid-19. Akhirnya, nilai valuasi saham perusahaan langsung ikut.
Bekerja bersama dengan firma biotek Jerman, BioNTech, Pfizer memberikan indikasi vaksin yang dibuatnya itu 90 % efisien menantang virus Covid-19.
Informasi ini juga membuat saham BioNTech naik sejumlah 14 %, yang sekalian membuat bertambah pendiri firma ini, Ugur Sahin, dan investor paling besar perusahaan, Thomas serta Andreas Struengmann.
Kenaikan nilai saham dari perusahaan farmasi Pfizer, menggerakkan nilai kekayaan dari Sahin lebih dari USD 500 juta jadi keseluruhan sebesar USD 4,4 miliar (Rp 62,4 triliun).
Sesaat untuk Struengmann bersaudara, mereka berdua sukses menambah pendapatan seputar USD 1,5 miliar. Dengan kekayaannya semasing diestimasi nyaris capai USD 10,4 miliar, seperti merilis Forbes, Kamis (12/11/2020).
situs slot online dan hal yang dilakukan pemain judi slot online Sahin sendiri membangun BioNTech di Mainz, Jerman pada 2008. Dianya waktu itu disokong secara keuangan oleh Struengmann bersaudara yang pernah lebih dulu lakukan investasi di perusahaan Sahin awalnya.
Perusahaan itu juga ialah Ganymed Pharmaceuticals, yang pada akhirnya dipasarkan ke Astellas Pharmaceuticals pada tahun 2016, sebesar USD 460 juta.
Hasil itu juga jadi satu diantara langkah-langkah keberhasilan yang sukses dicapai oleh Steungman bersaudara, yang pertamanya kali raih kekayaan sesudah jual perusahaan obat mereka sendiri namanya Hexal, pada harga USD 7 miliar pada tahun 2005.
Lain dengan formasi vaksinasi awalnya, yang tergantung ke virus kurang kuat, vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Pfizer serta BioNTech ini memakai pengantar RNA.
RNA sendiri sebuah molekul dalam sel yang mengkontrol kandungan produksi protein, untuk nanti ditujukan selaku anti-bodi dari Covid-19.
Hal itu adalah tehnologi terkini dari Moderna yang disebut perusahan biotek dari Cambridge, di mana saham dari firma ini juga bertambah sejumlah 9 % pada hari Senin lalu
Perform saham dari Moderna sendiri sejak bulan Januari lagi bertambah akibatnya karena calon produksi vaksin Covid-19 nya, yang telah melalui 3 babak step pengetesan.
Perubahan itu juga sukses cetak 2 miliader baru untuk tahun ini, yakni CEO dari Moderna sendiri, stephane Bancel dengan kekayaan USD 2,4 miliar. Selanjutnya profesor dari Harvard, Dr. Timothy Springer, dengan kekayaan seputar USD 1,3 miliar.
Hal itu juga dalam kurun waktu dekat diprediksikan akan munculkan miliader baru yang lain, seperti Bob Langer yang disebut investor awalnya dari perusahaan Moderna, di mana kekayaan dirinyasekarang diestimasi seputar USD 930 juta.
Informasi dari Pfizer buka rasa kepercayaan diri baru dari bermacam investor, jika periode saat Covid-19 telah di muka mata.
Sekarang ini juga keadaan pasar sahamnampaknya seperti memberi hukuman perusahaan seperti Zoom serta Amazon, yang nikmati keberhasilan demikian besar karena perombakan gaya hidup di periode wabah Covid-19.
Kekayaan dari CEO serta pendiri dari Zoom, Eric Yuan juga terpukul pada hari Senin lalu, sesudah saham dari perusahaan program tatap muka virtual ini jatuh sejumlah 14%, sekalian menggunting pendapatan Yuan sebesar USD 3 miliar. Hal yang juga sama dirasa oleh orang paling kaya di dunia, Jeff Bezos, dimanasaham Amazon turun 2,5%, membuat kekayaan dianya itu terpenggal USD 4,6 miliar.